Laman

Rabu, 31 Agustus 2016

Cerita Dewasa Ada Romansa Di Antara Kita

Awal cerita ini dari kenangan bersama seoarang gadis yg bernama Ani, yg berusia 23 tahun dan berstatus sebagai seorang mahasisiwi dari sebuah perguruan tinggi di Jakarta.


Waktu itu Ani yg sedang mengadakan liburan di sebuah tempat pariswisata yg terkenal dengan wisata pegunungan dan pantainya di sebelah timur pulau Bali, tanpa sengaja bertemu dengan diriku yg menjadi seorang pemain musik di cafe.

Ceritasex terbaru, Pertemuan itu sendiri terjadi di internet cafe, yg kebetulan saat itu aku sedang mengetik beberapa lagu-lagu karanganku sendiri yg sengaja aku simpan di folder mailku.

Ani saat itu sedang mencari informasi tentang tujuan wisata yg ada di daerah itu, namun sampai beberapa saat sepertinya Ani tdk menemukan apa yg dia cari.

Dengan sangat sopan dan ramah Ani memulai percakapan dengan menanyakan tempat-tempat yg bagus buat di kunjungi ke padaku.

"Maaf apakah anda tahu tempat-tempat wisata unggulan daerah ini?" tanya Ani tiba-tiba.

Aku yg saat itu duduk berjarak du meja darinya terkejut oleh pertanyaan spontan itu.

"Apakah anda bertanya kepada saya?" tanyaku kemudian.
"Iya, maaf kalau mengejutkan anda!" Ujarnya kemudian.

Cerita dewasa terbvaru, Dengan sedikit gugup, kemudian aku menjawab pertanyaan Ani, karena saat itu juga aku masih serius dengan file-file aku.

"Di daerah ini yg menjadi primadona wisatanya adalah pegunungannya, kedua wisata pantai yg menawarkan pemandangan bawah air yg terkenal dengan karang birunya, setelah itu wisata budaya yg menampilkan objek rumah adat daerah ini," terangku kemudian.

Mungkin karena penjelasan ku cukup menarik buat Ani, dengan raut muka yg ramah, kemudian dia duduk di sebelah mejaku yg tanpa dia sengaja juga dia telah memandangi monitor di depanku yg saat itu terpampang file dari lirik lagu-lagu karanganku yg saat itu sedang aku print.

"Kamu mengarang lagu sendiri yah?" tanya Ani lagi.
"Iya, kebetulan aja aku pemain musik di cafe dan suka menulis lirik lirik lagu," terangku lagi.
"Boleh aku baca lirik lagu-lagu kamu?" sahut Ani kemudian.
"Silakan, dengan senang hati," lanjutku dengan menarik kursi di sebelahku dan menyodorkan kepada Ani, yg saat itu sedang berdiri di sampingku.

Setelah beberapa saat Ani membaca semua lirik lagu-lagu aku dengan serius, tak lama Ani berkata, "Kamu menulis kisah pribadi kamu menjadi lirik lagu yah?" tanya Ani lagi. Yg kemudian aku timpali dengan tersenyum kepada Ani.

"Semua lirik lagu-laguku memang dari pengalaman pribadi, karena aku ingin apa yg menjadi kisah hidupku bisa aku rekam dalam bentuk sebuah seni dan akan menjadi kenangan yg sangat berharga bagiku nantinya," jelasku lebih jauh.
"Oh iya, kita sudah lama ngobrol nih tapi belum mengenal nama masing-masing diantara kita" sahut Ani spontan. Ani mengawalinya dengan menyodorkan tangannya..
"Ani.." ujarnya pendek.

Yg kemudian giliran aku utuk melakukan hal yg sama.

"Nathan," sahutku juga.

Dari perkenalan yg singkat itu, kami sudah saling akrab seperti layaknya teman lama. Saat itu juga dia memutuskan pergi besok paginya untuk mengisi acara liburannya dengan snorkeling di sebuah pulau kecil yg sepi dan berpasir putih.

Waktu menunjukan pukul 08.00 WITA, sesuai janjiku dengan Ani. Aku sudah berdiri di depan kamarnya dan kemudian aku mengetuk pintunya. Tak lama ada sahutan dari dalam.

"Pagi Nathan .. Tunggu bentar yah, aku sudah siap kok," Dalam hitungan menit Ani sudah keluar dari kamarnya.
"Ayo kita berangkat!" katanya kemudian.

Dengan berjalan menyusuri pantai kita menuju ke perahu motor yg sudah aku pesan semalam. Sebelum naik ke atas perahu motor, aku mengambil peralatan snorkeling untuk kita berdua berupa dua pasang masker berikut finnya. Dalam perjalanan menuju pulau kecil yg hanya membutuhkan waktu 45 menit, aku menjelaskan pemandangan sekitar kita saat itu. Di samping kiri ada pemandangan Gunung Agung dari kejauhan, namun cukup jelas karena cuaca begitu bagus pagi itu.

Sesampainya di tujuan aku dan Ani turun dari perahu motor dan kita lanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri hamparan pasir putih. Aku sudah membuka kaos saat di perahu motor tadi, dan hanya mengenakan celana renang ketika menuju lokasi snorkeling. Tak lama setelah sampai di bawah rindangnya pohon cemara, Ani membuka kaos nya dan terpampanglah suatau pemandangan yg membuat jantungku berdetak sesaat.

Saat itu Ani mengenakan bikini warna biru tua yg kontras dengan warna kulitnya yg putih mulus. Mataku tertuju di tonjolan dadanya yg aku perkirakan berukuran 36b. Kemudian pandanganku beralih kebawah menuju pahanya yg mulus di topang oleh sepasang kaki jenjangnya, menjadikan pesona tubuh Ani semakin sempurna. Aku hanya bisa menelan ludah saat itu dan berhayal seandainya aku bisa memeluk tubuh yg sexy itu betapa beruntungnya diriku.

"Hai.. Kenapa melamun?" tegurnya mengejutkanku.
"Aku sudah siap nih" sahut Ani melanjutkan.
"Baiklah kalau begitu" ujarku menimpali tegurannya.

Ini adalah pengalaman pertama bagi Ani untuk snorkeling, dan sebelumnya Ani minta di ajarin sampai bisa. Hal yg paling sulit adalah saat bernafas melalui mulut, karena seluruh wajah tertutup oleh masker, kecuali bagian mulut.

Dengan penuh kesabaran aku mengajari cara-cara snorkeling yg umum dilakukan. Pertama aku membantunya memasang masker yg mana saat itu aku berdiri begitu dekat dengan nya, aroma khas tubuh Ani tercium sesaat, ketika aku membetulkan anak rambut yg menutupi raut wajahnya.

Kemudian Ani memasang fin sendiri, tanpa aku bantu. Tak lama berselang tubuh kita berdua sudah masuk ke dalam air. Perlahan aku berenang beriringan dengan Ani menuju ke tengah, yg aku perhatikan gaya berenang Ani sangat bagus. Setelah pengenalan di air cukup, akhirnya aku berenang agak menjauh, untuk memberikan kepercayan buat Ani melakukan snorkelingnya.

Dari dalam air, beberapa kali aku sempat memandangi bentuk tubuh Ani yg aduhai dari arah belakang saat dia berenang, mulai dari belahan pantatnya yg ranum sampai ke tonjolan di dadanya yg menantang.

Kembali aku berenang beriringan dengan Ani untuk meyakinkan kalau dia baik-baik aja. Saat sedang asyiknya kita berenang, tiba-tiba kaki Ani kram. Dengan tindakan spontan aku memeluknya, agar tdk tenggelam dan membawanya ke sebuah batu karang besar yg menonjol di tengah laut. Kita berdiri di atas batu karang yg, masih menyisakan bagian leher kita yg tdk tenggelam.

"Thanks ya Than.. Atas bantuannya," Ujar Ani sesaat setelah kejadian itu.
"Sama-sama," timpalku kemudian.

Setelah acara snorkeling yg melelahkan, kita bersepakat untuk istirahat di bawah pohon cemara yg ada di tepian pantai. Sambil ngobrol tentang pribadi kita masing-masing, Ani meluruskan kakinya yg jenjang di hamparan pasir putih. Ani bercerita tentang kisah asmaranya dengan mantan pacarnya yg berakhir, karena cowoknya yg super sibuk sudah jarang lagi memperhatikannya.

Aku berusaha menghiburnya dengan mengatakan, kalau seandainya kaAnin tulus saling mengasihi hal itu tdk akan terjadi dan yg lebih terpenting adalah kedewasaan pasangan itu sendiri dalam menentukan sikap. Sepertinya Ani sangat senang dengan pendapatku yg demikian, hal itu terlihat dari sikapnya yg terpancar lewat senyumnya yg mengembang.

"Makasih ya Than.. Kamu sudah mau menjadi teman curhatku," sahut Ani kemudian.
Aku hanya tersenyum sambil mengatakan, "Saat ini aku sudah bisa membuat kamu tersenyum, mungkin saat lain kamu yg akan membuatku tersenyum." timpalku pelan.

Tak terasa kedekatan ini membuat tubuh kita semakin dekat, aku mendahuluinya dengan merengkuh tubuhnya untuk merapat ke pelukanku. Ani hanya diam sambil tersipu malu.

"Betapa bahagianya seorang cowok jika mendapatkan dirimu Ani," lanjutku lagi.
"Kamu begitu baik, sabar, cantik dan memiliki tubuh yg sexy lagi," tambahku kemudian

Yg di jawab dengan senyumannya yg mempesona. Dengan sedikit keberanian aku mendekatkan bibirku ke bibir Ani yg terbuka basah yg kedua matanya juga sudah terpejam. Sangat beruntung sekali suasana pantai siang itu sepi dan yg lebih menguntungkan lagi, karena memang lokasi kita duduk jauh berada di ujung. Dengan lembut aku mengulum bibir Ani yg ranum, dan terdengar desahan halus darinya.

"Ohh.. Than," desahnya. Sembari membisikan kata-kata mesra aku melanjutkan ciumanku.
"Aku sayang kamu Ani," bisikku pelan.

Tanganku juga tak tingal diam, dengan perlahan aku mengelus punggung Ani yg hanya di lapisi bikini tanpa bra di dalamnya. Sesaat tindakan ini membuat Ani semakin terangsang yg diiringi dengan sikap memelukku erat.

"Oh.. Than teruskan," desahnya lagi.

Tanpa menghentikan tindakanku, tanganku yg satunya meremas payudara yg berukuran 36b itu dari luar bikini yg disambut dengan desahan berikutnya.

"Ohh.." desah Ani kembali.

Perlahan aku mulai membuka bikini Ani dari bagian atasnya dan berhenti sesaat sampai di pinggangnya, maka tersembulah payudara Ani yg ranum menggairahkan dengan di hiasi ujung nya yg merah dan mulai keras.

Sepertinya Ani mulai terangsang sekali. Tanpa menunggu lama lidahku langsung mengecup permukaan payudar Ani dengan lembut dan pelan. Lidahku menelusuri setiap bagian payudaranya dengan lincah.
Putingya aku hisap dengan lembut, sesaat setelah Ani bergetar pelan. Beralaskan kain pantai warna biru, aku merebahkan tubuh Ani yg sexy pelan.

Aku melanjutkan kegiatanku dengan memegang telapak kaki Ani kemudian, sesaat setelah Ani menelentang dan mencumbui setiap jengkal kakinya. Di mulai dengan menjilati tepalak kakinya yg mulus dan jari-jari kakinya yg lentik. Lidahku juga menghisap ujung jari-jari kakinya, yg membuat Ani semakin menggelinjang lembut.

"Oh.. Than.. Kamu pintar menaikkan gairahku," desahnya pelan.

Berikutnya lidahku berpindah untuk memberikan kepuasan lagi ke bagian tubuh Ani yg lain. Kali ini adalah bagian lehernya yg aku mulai dengan mencumbu bagian belakang telinganya. Kembali Ani mendesah pelan..

"Ohh.. Teruskan Than," desahnya.

Setelah cukup lama tangan Ani berdiam diri, akhirnya tergerak juga untuk mengambil bagian di kesempatan ini. Tonjolan di celana renangku sudah begitu keras, setelah tangan Ani masuk membelai k0ntolku dengan lembut.

"Oh.. Ani.. Sss.." desahku kemudian.

Kemudian aku lanjutkan untuk membuka sisa dari bikini Ani yg di pinggang dengan menariknya kebawah sampai ke pangkal kaki. Dengan lembut aku menjulurkan lidahku ke bagian perut Ani yg ternyata dia sedikit kegeAnin.

"Hek.. Geli Than," ujarnya.

Seketika aku menghentikan menjilati bagian perutnya, yg aku lanjutkan dengan menjlati pahanya bagian dalam yg berakhir di pangkalnya yg berbulu hitam dan sangat lebat, tapi tertata rapi dan beraroma khas.

Tak lama berselang aku menjulurkan lidahku ke bibir luar memek Ani dengan lembut. Hal ini menimbulkan sensasi tersendiri buat Ani.

"Ohh.. Than.. Sss.." desahnya bergetar.

Kemudian aku lanjutkan dengan menjulurkan ujung lidahku di clitorisnya yg sudah menonjol dikit. Tubuh Ani semakin bergetar setelah menerima perlakuan lidahku.

"Ohh.. Enak.. Sayang.." desahnya pelan. Lendir di lubang memek Ani semakin deras keluar, menandakan kalau Ani begitu terangsang hebat.
"Ohh.. Than.. Masukin sekarang.. Sayang.." pintanya mesra.

Sambil merangkak aku kembali menciumi bibir Ani yg terbuka, karena menahan rangsangan yg hebat. Dengan lembut aku memegang k0ntolku dan mengarahkan nya ke lubang memek Ani pelan. Tanpa kesulitan aku melesakan k0ntolku ke dalam lubang memek Ani, karena lendir Ani cukup memudahkan bagi k0ntolku untuk menyeruak ke bagian dalam memeknya.

"Ohh.. Tekan lebih dalam.. Than.." pintanya kemudian. Yg diiringi dengan bibirnya mendesis lirih.
"Ssshh.." desis Ani.

Perlahan dan lembut aku memaju mundurkan pinggulku untuk menusukkan k0ntolku lebih dalam lagi.

Crek.. Crek.., irama k0ntolku beradu dengan memek Ani. Setelah cukup lama bersentuhan, terasa tubuh Ani bergetar dan mendesirlah cairan di dalam memek Ani dengan hangat, menyirami kepala k0ntolku. Ani mencapai orgasmenya di barengi dengan jeritan nya yg menggairahkan.

"Than.. Aku sampai.. Ohh.." teriaknya lembut.

Kemudian aku mengecup bibir Ani dengan lembut, dan kembali memaju mundurkan k0ntolku. Dalam beberapa saat aku merasakan tanda-tanda akan mencapai puncak, seketika aku mempercepat kocokan ku ke dalam memek Ani. Sret.. Sret.. Sret, bunyi k0ntolku beradu dengan memek Ani. Bergetar tubuhku saat aku menyemprotkan spermaku ke dalam memek Ani dengan deras, sambil memeluk erat tubuh Ani yg sexy.

"Ohh.. Sayang.. Enak.. Sekali.." jeritku sesaat setelah spermaku membasahi seluruh bagian dalam memek Ani. Setelah itu aku kembali mengecup bibir Ani dengan lembut dan membisikkan kata-kata..
"Makasih yah sayang.. Kamu sudah membahagiakan aku," bisikku lembut.

Begitulah seterusnya kisah cinta antara aku dan Ani yg berujung hubungan lebih serius sepulang nya Ani Ke Jakarta.

Sampai di sini dulu kisahku, nantikan kisahku yg lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar